Selasa, 19 Oktober 2010

FORMAT FILE AUDIO

Format file audio adalah format file untuk menyimpan audio data pada komputer sistem.  Hal ini bisa menjadi mentah bitstream , tetapi biasanya format wadah atau format data audio dengan lapisan penyimpanan yang ditetapkan.
Pendekatan umum terhadap menyimpan audio digital adalah untuk sampel tegangan audio yang, pada pemutaran, akan sesuai dengan tingkat tertentu sinyal dalam saluran individu dengan tertentu resolusi nomor-bit per sampel-dalam interval regular (membentuk kecepatan sampel ).  Data ini kemudian dapat disimpan tidak dikompresi, atau kompresi untuk mengurangi ukuran file.
Penting untuk membedakan antara format file dan codec .  Meskipun sebagian besar format file audio hanya mendukung satu jenis data audio (dibuat dengan coder audio ), sebuah wadah multimedia format (sebagai MKV atau AVI ) dapat mendukung beberapa jenis data audio dan video.

Ada tiga kelompok utama dari format file audio: 
1. Format audio terkompresi, seperti WAV , AIFF , AU atau mentah header-kurang PCM ;  
2. Format dengan lossless kompresi, seperti FLAC , Monkey's Audio ( ekstensi nama file APE), WavPack
(  nama file ekstensi WV), Mempersingkat , TTA , ATRAC Advanced Lossless, Apple Lossless , 4 MPEG-SLS , 4 MPEG-ALS , MPEG-4 DST , Windows Media Audio Lossless (WMA Lossless) .
3. format dengan lossy kompresi, seperti MP3 , Vorbis , Musepack , AAC , ATRAC dan lossy Windows Media Audio (WMA).

Bebas dan Format file terbuka
  1. wav - container format standar file audio yang digunakan terutama di Windows PC. Umumnya digunakan untuk menyimpan dikompresi ( PCM ), kualitas suara file-CD, yang berarti bahwa mereka bisa besar di-sekitar 10 MB ukuran per menit. Wave file juga dapat berisi data dikodekan dengan berbagai (lossy) codec untuk mengurangi ukuran file (misalnya GSM atau mp3 codec). Wav files use a RIFF structure. file Wav menggunakan RIFF struktur.  
  2. ogg - wadah bebas format, open source mendukung berbagai codec, yang paling populer yang merupakan Vorbis audio codec.Vorbis menawarkan kompresi mirip dengan MP3 tetapi kurang populer.
  3. mpc - Musepack atau MPC (sebelumnya dikenal sebagai MPEGplus, MPEG + atau MP +) adalah open source codec audio lossy, khusus dioptimalkan untuk transparan kompresi audio stereo pada bitrate dari 160-180 kb / s.
  4. flac - Free Lossless Audio Codec, sebuah codec kompresi lossless.
  5. aiff - format file audio standar yang digunakan oleh Apple.Hal ini seperti file wav untuk Mac .
  6. baku - baku file dapat berisi audio dalam codec apapun tetapi biasanya digunakan dengan data audio PCM. Hal ini jarang digunakan kecuali untuk tes teknis.
  7. au - format file audio standar yang digunakan oleh Sun , Unix dan Jawa .Audio dalam file au bisa PCM atau dikompresi dengan -hukum μ , hukum- atau G729 codec.


    Minggu, 14 Februari 2010

    TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR

    Film merupakan hasil karya seni yang berasal dari perpaduan banyak unsur, seperti suara, gambar, dan gerak, dll. Pemerintah sendiri mendefinisikan film sebagai berikut : ”Film adalah karya cipta seni budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang dengar yang dibuat berdasarkan sinematografi dengan direkam pada pita selluloid, pita video, piringan video, dan atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam bentuk, jenis, ukuran melalui kimiawi, proses elektronik atau proses lainnya atau tanpa suara yang dapt dipertunjukkan dan atau ditayangkan dengan sistem proyek mekanik, elektronik dan atau lainnya (UU Perfilman th. 1992, Bab I, Pasal 1).”

    Sebagaimana dijelaskan di dalam definisi tersebut film termasuk ke dalam golongan karya seni, dan dilihat dari urutannya film merupakan seni yang ketujuh di dalam jajaran seni-seni yang lain. Film agak berbeda dengan seni yang lain, karena film lahir dari gabungan unsur-unsur seni-seni yang lain yaitu seni sastra, teater, rupa, suara, musik, dan arsitektur, selain unsur-unsur seni tersebut di dalam film juga terkandung unsur teknologi.

    Kamera merupakan salah satu aspek penting dalam suatu pembuatan film, fungsi kamera yaitu mengambil/merekam adegan-adegan yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian divisualisasikan oleh pemain-pemain yang melakukan adegan-adegan. Kamera dioperasikan oleh kru film yang biasa disebut kameramen, kameramen mengoperasikan kamera sesuai dengan arahan sutradara. Untuk menjadi seorang kameramen harus mengetahui jenis-jenis kamera, mengenal cara-cara atau teknik memegang kamera, teknik pengambilan gambar, unsur-unsur dalam pengambilan gambar, dll.

    Jenis kamera yang digunakan dalam film sangat beragam jenisnya, namun secara garis besar kamera terbagi tiga yaitu :

    1. Kamera foto (still photography)
    Kamera foto menghasilkan gambar-gambar yang tidak bergerak ( still single picture). Bahan baku penyimpanan gambar berasal dari pita selluloid, sehingga setelah melakukan perekaman harus diproses lagi dengan pemrosesan secara kimiawi. Contoh : kamera analog, kamera digital.
    2. Kamera film (cinema photography)
    Kamera film memiliki bahan yang sama dengan kamera foto namun hasil yang didapat berbeda, kamera film menghasilkan gambar yang bergerak atau biasa disebut still motion. Contoh : kamera 8 mm, 16 mm, 35 mm.
    3. Kamera video (video photography)
    Untuk kamera vide sendiri memiliki persamaan dengan kamera film karena menghasilkan gambar bergerak (still motion), namun yang membedakan yaitu bahan bakunya yang berupa kaset video yang setelah pengambilan gambar hasilnya dapat langsung dilihat karena terjadinya gambar secara optis dan elektronis. Contoh : kamera Betacam, MiniDV, HDCam.

    Teknik-teknik yang terdapat pada pengambilan gambar sangat bervariasi, sehingga saat kita menonton suatu film tampak macam-macam sudut pandang pengambilan gambar yang merupakan hal penting dalam film. Penonton akan merasa jenuh apabila gambar yang disajikan terlihat monoton. Adapun teknik-teknik yang ada dalam pengambilan gambar yaitu :

    1. Sudut pengambilan gambar (Camera Angle)
    a. Bird Eye View
    Pengambilan gambar dilakukan dari atas dari ketinggian tertentu sehingga memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain yang tampak dibawah sedemikian kecil. Pengambilan gambar biasanya menggunakan helikopter maupun dari gedung-gedung tinggi.
    b. High Angle
    Sudut pengambilan gambar tepat diatas objek, pengambilan gambar seperti ini memiliki arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.
    c. Low Angle
    Pengambilan gambar diambil dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angle. Kesan yang ditimbulkan dari sudut pandang ini yaitu keagungan atau kejayaan.
    d. Eye Level
    Pengambilan gambar ini mengambil sudut sejajar dengan mata objek, tidak ada kesan dramatik tertentu yang didapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkan pandangan mata seseorang yang berdiri.
    e. Frog Level
    Sudut pengambilan gambar ini diambil sejajar dengan permukaan tempat objek berdiri, seolah-olah memperlihatkan objek menjadi sangat besar.

    2. Ukuran gambar (frame size)
    a. Extreem Close-up (ECU)
    Pengambilan gambar sangat dekat sekali, hanya menampilkan bagian tertentu pada tubuh objek. Fungsinya untuk kedetailan suatu objek.
    b. Big Close-up (BCU)
    Pengambilan gambar hanya sebatas kepala hingga dagu objek. Fungsi untuk menonjolkan ekpresi yang dikeluarkan oleh objek.
    c. Close-up (CU)
    Ukuran gambar sebatas hanya dari ujung kepala hingga leher. Fungsi untuk memberi gambaran jelas terhadap objek.
    d. Medium Close-up (MCU)
    Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada. Fungsinya untuk mepertegas profil seseorang sehingga penonton jelas.
    e. Mid Shoot (MS)
    Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggang. Fungsinya memperlihatkan sosok objek secara jelas.
    f. Knee Shoot (KS)
    Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut. Fungsinya hampir sama dengan Mid Shot.
    g. Full Shoot (FS)
    Pengambilan gambar penuh objek dari kepala hingga kaki. Fungsinya memperlihatkan objek beserta lingkungannya.
    h. Long Shoot (LS)
    Pengambilan gambar lebih luas dari pada Full Shoot. Fungsinya menunjukkan objek dengan latar belakangnya.
    i. Extreem Long Shoot (ELS)
    Pengambilan gambar melebihi Long Shoot, menampilkan lingkungan si objek secara utuh. Fungsinya menunjukkan bahwa objek tersebut bagian dari lingkungannya.
    j. 1 Shoot
    Pengambilan gambar satu objek. Fungsinya memperlihatkan seseorang/benda dalam frame.
    k. 2 Shoot
    pengambilan gambar dua objek. Fungsinya memperlihatkan adegan dua orang yang sedang berkomunikasi.
    l. 3 shoot
    pengambilan gambar tiga objek. Fungsinya memperlihatkan adegan tiga orang sedang mengobrol.
    m. Group Shoot
    Pengambilan gambar sekumpulan objek. Fungsinya memperlihatkan adegan sekelompok orang dalam melakukan suatu aktifitas.

    3. Gerakan kamera (moving camera)
    a. Zooming (In/Out)
    Gerakan yang dilakukan oleh lensa kamera mendekat maupun menjauhkan objek, gerakan ini merupakan fasilitas yang disediakan oleh kamera video dan kameramen hanya mengoperasikannya saja.
    b. Panning (Left/Right)
    Yang dimaksud dengan gerakkan panning yaitu kamera bergerak dari tengah ke kanan atau dari tengah ke kiri, namun bukan kameranya yang bergerak tapi tripodnya yang bergerak sesuai arah yang diinginkan.
    c. Tilting (Up/Down)
    Gerakan tilting yaitu gerakan ke atas dan ke bawah, masih menggunakan tripod sebagai alat bantu agar hasil gambar yang didapat memuaskan dan stabil.
    d. Dolly (In/Out)
    Gerakan yang dilakukan yaitu gerakan maju mundur, hampir sama dengan gerakan Zooming namun pada dolly yang bergerak adalah tripod yang telah diberi roda dengan cara mendorong tripod maju ataupun menariknya mundur.
    e. Follow
    Pengambilan gambar dilakukan dengan cara mengikuti objek dalam bergerak searah.
    f. Framing (In/Out)
    Framing adalah gerakan yang dilakukan oleh objek untuk memasuki (in) atau keluar (out) framming shot.
    g. Fading (In/Out)
    Merupakan pergantian gambar secara perlahan-lahan. Apabila gambar baru masuk menggantikan gambar yang ada disebut fade in, sedangkan jika gambar yang ada perlahan-lahan menghilang dan digantikan gambar baru disebut fade out.
    h. Crane Shoot.
    Merupakan gerakan kamera yang dipasang pada alat bantu mesin beroda dan
    bergerak sendiri bersama kameramen, baik mendekati maupun menjauhi objek.

    4. Gerakan objek (moving object)
    a. Kamera sejajar objek. Kamera sejajar mengikuti pergerakan objek, baik ke kiri maupun ke kanan.
    b. Walking (In/Out) Objek bergerak mendekati (in) maupun menjauhi (out) kamera.

    Setelah mengetahui teknik-teknik dalam pengambilan gambar, ada beberapa elemen penting yang harus ada di dalam gambar. Adapun elemen-elemen tersebut yaitu :
    a. Motivasi
    b. Informasi
    c. Komposisi
    d. Suara
    e. Sudut Kamera
    f. Kontinuitas

    Selain teknik-teknik maupun tata cara pengambilan gambar yang harus dimiliki oleh seorang kameramen yaitu sense of art atau rasa seni, karena gambar yang diambil oleh kameramen merupakan karya seni. Setiap orang memungkinkan untuk menguasai teknik-teknik pengambilan gambar namun apabila tidak memiliki rasa seni atau keindahan maka hasil yang didapatpun kurang maksimal. Jadi rasa seni yang tinggi dapat dijadikan modal utama untuk menjadi kameramen. Gali terus potensi diri, selamat berkarya, bangun perfilman Indonesia menjadi lebih maju dan sukses.

    Minggu, 31 Januari 2010

    Kompetensi Keahlian Multimedia

    A. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN

    1. Merakit personal computer
    1.1 Merencanakan kebutuhan dan spesifikasi
    1.2 Melakukan instalasi komponen PC
    1.3 Melakukan keselamatan kerja dalam merakit komputer
    1.4 Mengatur komponen PC menggunakan software (melalui setup BIOS dan aktifasi komponen sistem operasi).
    1.5 Menyambung periferal menggunakan Software
    1.6 Memeriksa hasil perakitan PC dan pemasangan periferal.

    2. Melakukan instalasi sistem operasi dasar
    2.1 Menjelaskan langkah instalasi sistem operasi
    2.2 Melaksanakan instalasi software sesuai Installation Manual
    2.3 Mengecek hasil instalasi menggunakan software (sampling)
    2.4 Melakukan troubleshooting.

    3. Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
    3.1 Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
    3.2 Melaksanakan prosedur K3
    3.3 Menerapkan konsep lingkungan hidup
    3.4 Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan.

    3. KOMPETENSI KEJURUAN MULTIMEDIA
    1. Memahami etimologi multimedia
    1.1 Mendeskripsikan tentang multimedia
    1.2 Menjelaskan multimedia content production
    1.3 Menjelaskan multimedia communication.

    2. Memahami alir proses produksi produk multimedia
    2.1 Menjelaskan proses pre production multimedia
    2.2 Menjelaskan proses production multimedia
    2.3 Menjelaskan proses post production multimedia.

    3. Merawat peralatan multimedia
    3.1 Menjelaskan langkah-langkah perawatan peralatan multimedia
    3.2 Melakukan perawatan peralatan multimedia
    3.3 Membuat kartu perawatan peralatan multimedia.

    4. Mengelola isi halaman web
    4.1 Memeriksa informasi untuk relevansi dan currency
    4.2 Memeriksa links dan navigasi
    4.3 Mengedit informasi sesuai kebutuhan
    4.4 Menguji dan memastikan perubahan perubahan.

    5. Menerapkan teknik pengambilan gambar produksi
    5.1 Menjelaskan prosedur pengoperasian kamera video
    5.2 Mengoperasikan kamera video
    5.3 Mengisi dan merawat battery selama pengambilan gambar
    5.4 Mengoperasikan kamera
    5.5 Menata kabel-kabel kamera
    5.6 Mengoperasikan clapper board.

    6. Menerapkan prinsip-prinsip seni grafis dalam desain komunikasi visual untuk multimedia
    6.1 Menjelaskan kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana)
    6.2 Membuat sketsa
    6.3 Menggambar perspektif
    6.4 Menggambar objek
    6.5 Menggambar ilustrasi.

    7. Menguasai cara menggambar kunci untuk animasi
    7.1 Menjelaskan syarat animasi
    7.2 Membuat gambar kunci
    7.3 Mengatur dan melengkapi gambar kunci.

    8. Menguasai cara menggambar clean-up dan sisip
    8.1 Mendeskripsikan gambar yang asli
    8.2 Membuat gambar-gambar asli
    8.3 Mendeskripsikan gambar tiga dimensi
    8.4 Membuat gambar tiga dimensi.

    9. Menguasai dasar animasi stop-motion (bidang datar)
    9.1 Mendeskripsikan syarat-syarat animasi
    9.2 Membuat model warna dan tempat warna.

    10. Menggabungkan teks kedalam sajian multimedia
    10.1 Menggunakan software teks multimedia
    10.2 Mendesain teks multimedia.

    11. Menggabungkan gambar 2D kedalam sajian multimedia
    11.1 Mengedit gambar digital
    11.2 Menggunakan software grafik multimedia 2D
    11.3 Menciptakan design grafik Multimedia 2D
    11.4 Menampilkan karya seni digital 2D.

    12. Menggabungkan fotografi digital kedalam sajian multimedia
    12.1 Menggunakan kamera digital
    12.2 Menggabungkan foto digital kedalam rangkaian Multimedia
    12.3 Menciptakan susunan karya seni foto digital dan grafik 2D.

    13. Menggabungkan audio ke dalam sajian multimedia
    13.1 Menjabarkan format audio digital
    13.2 Menggunakan software audio digital
    13.3 Merancang audio digital
    13.4 Membangun track audio digital.

    14. Membuat story board aplikasi multimedia
    14.1 Mengidentifikasi kebutuhan
    14.2 Merencanakan alur isi story board
    14.3 Medeskripsikan proses pelaksanaan dalam story board.

    15. Memahami cara penggunaan peralatan tata cahaya.
    15.1 Menjelaskan dasar tata cahaya
    15.2 Menjelaskan efek cahaya
    15.3 Menyiapkan operasi lighting

    16. Menerapkan efek khusus pada objek produksi
    16.1 Mengidentifikasikan materi penunjang efek khusus
    16.2 Menginstallasi software efek khusus
    16.3 Membuat efek khusus pada obyek.

    17. Menyusun proposal penawaran
    17.1 Menganalisa syarat-syarat proyek
    17.2 Mengidentifikasi keterampilan yang sesuai dengan persyaratan laporan
    17.3 Membuat rancangan biaya biaya dan sumber sumber yang ada
    17.4 Membuat proposal
    17.5 Membuat pengajuan permohonan tender.

    Storyboard

    Kompetensi Dasar :

    1. Mengidentifikasi kebutuhan
    2. Merencanakan alur isi storyboard
    3. Mendeskripsikan proses pelaksanaan dalam storyboard

    Menerapkan teknik pengambilan gambar

    Kompetensi Dasar :

    1. menjelaskan prosedur pengoperasian kamera video
    2. mengoperasikan kamera video
    3. mengisi dan merawat battery selama pengambilan gambar
    4. mengoperasikan kamera
    5. menata kabel - kabel kamera
    6. mengoperasikan clapper board